Kisah Ajaib Para Salaf
dalam Bersedekah
dalam Bersedekah
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
oleh : Ustadz Abul Abdul Qodir, Lc.
:::::::::
Sebuah
kebiasaan salaf yang amat ajaib, kesungguhan dan keikhlasan mereka dalam
bersedekah. Sekali pun sedikit, mereka tetap bersedekah kepada fakir-miskin.
Yazid
bin Abi Habib -rahimahullah- berkata tentang diri seorang tabi'in
bernama "Martsad bin
Abdillah Al-Yazaniy" -rahimahullah-
:
كَانَ أَوَّلُ أَهْلِ مِصْرَ يَرُوحُ
إِلَى الْمَسْجِدِ ، وَمَا رَأَيْتُهُ دَاخِلاً الْمَسْجِدَ قَطُّ إِلاَّ وَفِي
كُمِّهِ صَدَقَةٌ ، إِمَّا فُلُوسٌ ، وَإِمَّا خُبْزٌ ، وَإِمَّا قَمْحٌ حَتَّى
رُبَّمَا رَأَيْتُ الْبَصَلَ يَحْمِلُهُ ،
قَالَ : فَأَقُولُ يَا أَبَا
الْخَيْرِ إِنَّ هَذَا يُنْتِنُ ثِيَابَكَ ،
قَالَ : فَيَقُولُ : يَا ابْنَ
حَبِيبٍ أَمَا إِنِّي لَمْ أَجِدْ فِي الْبَيْتِ شَيْئًا أَتَصَدَّقُ بِهِ
غَيْرَهُ ،
إِنَّهُ حَدَّثَنِي رَجُلٌ مِنْ
أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،
قَالَ : ظِلُّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ.
"Beliau (Martsad Al-Yazaniy) orang Mesir yang paling awal
berangkat ke masjid. Tidak pernah aku melihatnya masuk masjid sama sekali,
melainkan di kantongnya terdapat sedekah, entah berupa uang, roti, atau gandum
sampai aku pernah melihat bawang merah yang beliau bawa.
Dia (Yazid bin Abi Habib) berkata, "Aku berkata : 'Wahai
Bapaknya Al-Khoir (yakni, Martsad Al-Yazaniy), sesungguhnya ini (bawang merah)
akan membuat pakaianmu jadi busuk.'
Dia (Martsad)
menjawab, "Wahai Ibnu Habib, ingatlah! Sesungguhnya aku tidak mendapati di
rumah sesuatu yang dapat aku sedekahkan selain itu saja.
Sesungguhnya
aku diceritakan oleh seorang sahabat Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bahwa
Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,
"Naungan
seorang mukmin pada hari kiamat adalah
sedekahnya." [HR.
Ahmad dalam Al-Musnad (5/411), dan Ibnu Khuzaimah dalam Shohih-nya
(no. 2432). Syaikh Al-Albaniy menilainya shohih dalam Shohih At-Targhib
(no. 872)]
Adakah diantara yang punya kebiasaan seperti
ini? Aku yakin jarang ada manusia seperti Martsad -rahimahullah- . Itulah
keutamaan para salaf yang senantiasa berlomba dalam kebaikan dan
bersungguh-sungguh dalam mengejar pahala ukhrawi.
Apa yang
mereka sedekahkan, hanyalah kontinyu dan terus-menerus, walaupun hanya sedikit
dalam pandangan manusia, walaupun hanya senilai "INDO MIE", atau
lebih sedikit lagi.
Kesempatan
bagi para pencinta kebaikan dalam memberi dan berbagi sesama manusia. Tidak
mesti banyak. Sedikit tapi ikhlash dan kontinyu, lebih baik dibandingkan tak
ada sama sekali!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya yang sopan