Kamis, 12 Mei 2016

Kisah Ajaib Para Salaf dalam Bersedekah


Kisah Ajaib Para Salaf 
dalam Bersedekah
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
oleh : Ustadz Abul Abdul Qodir, Lc.
::::::::: 
Sebuah kebiasaan salaf yang amat ajaib, kesungguhan dan keikhlasan mereka dalam bersedekah. Sekali pun sedikit, mereka tetap bersedekah kepada fakir-miskin.

Yazid bin Abi Habib -rahimahullah- berkata tentang diri seorang tabi'in bernama "Martsad bin Abdillah Al-Yazaniy" -rahimahullah- :
كَانَ أَوَّلُ أَهْلِ مِصْرَ يَرُوحُ إِلَى الْمَسْجِدِ ، وَمَا رَأَيْتُهُ دَاخِلاً الْمَسْجِدَ قَطُّ إِلاَّ وَفِي كُمِّهِ صَدَقَةٌ ، إِمَّا فُلُوسٌ ، وَإِمَّا خُبْزٌ ، وَإِمَّا قَمْحٌ حَتَّى رُبَّمَا رَأَيْتُ الْبَصَلَ يَحْمِلُهُ ،
قَالَ : فَأَقُولُ يَا أَبَا الْخَيْرِ إِنَّ هَذَا يُنْتِنُ ثِيَابَكَ ،
قَالَ : فَيَقُولُ : يَا ابْنَ حَبِيبٍ أَمَا إِنِّي لَمْ أَجِدْ فِي الْبَيْتِ شَيْئًا أَتَصَدَّقُ بِهِ غَيْرَهُ ،
إِنَّهُ حَدَّثَنِي رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ،
قَالَ : ظِلُّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ.
"Beliau (Martsad Al-Yazaniy) orang Mesir yang paling awal berangkat ke masjid. Tidak pernah aku melihatnya masuk masjid sama sekali, melainkan di kantongnya terdapat sedekah, entah berupa uang, roti, atau gandum sampai aku pernah melihat bawang merah yang beliau bawa.

Dia (Yazid bin Abi Habib) berkata, "Aku berkata : 'Wahai Bapaknya Al-Khoir (yakni, Martsad Al-Yazaniy), sesungguhnya ini (bawang merah) akan membuat pakaianmu jadi busuk.'
Dia (Martsad) menjawab, "Wahai Ibnu Habib, ingatlah! Sesungguhnya aku tidak mendapati di rumah sesuatu yang dapat aku sedekahkan selain itu saja.
Sesungguhnya aku diceritakan oleh seorang sahabat Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bahwa Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,
"Naungan seorang mukmin  pada hari kiamat adalah sedekahnya." [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (5/411), dan Ibnu Khuzaimah dalam Shohih-nya (no. 2432). Syaikh Al-Albaniy menilainya shohih dalam Shohih At-Targhib (no. 872)]

 Adakah diantara yang punya kebiasaan seperti ini? Aku yakin jarang ada manusia seperti Martsad -rahimahullah- . Itulah keutamaan para salaf yang senantiasa berlomba dalam kebaikan dan bersungguh-sungguh dalam mengejar pahala ukhrawi.

Apa yang mereka sedekahkan, hanyalah kontinyu dan terus-menerus, walaupun hanya sedikit dalam pandangan manusia, walaupun hanya senilai "INDO MIE", atau lebih sedikit lagi.

Kesempatan bagi para pencinta kebaikan dalam memberi dan berbagi sesama manusia. Tidak mesti banyak. Sedikit tapi ikhlash dan kontinyu, lebih baik dibandingkan tak ada sama sekali!!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya yang sopan