Sabtu, 31 Oktober 2015

Metode Lurus dalam Mengingkari Pemerintah

Hasil gambar untuk amuk massa
Metode Lurus dalam Mengingkari Pemerintah
Oleh: Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir, Lc. -hafizhahullah-

Mengingkari kemungkaran adalah perkara syar’i lantarannya, kebaikan bisa nampak dan tersebar. Demikian pola kebatilan akan menipis, bahkan sirna. Menginkari Kemungkaran merupakan salah satu tugas termulia di sisi Allah -Azza wa Jalla-.

Mengingkari kemungkaran merupakan ciri hkas kaum mukminin. Allah ta’ala berfirman,
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”. (QS. At-Taubah: 71)

Syaikh Abdus Salam bin Barjas Alu Abdil Karim -rahimahullah- berkata, “Sungguh Allah telah membedakan antara orang orang mukmindengan orang orang munafiq dengan amar ma’ruf (mencintai hal yang baik) dan nahi mungkar (mengingkari kemungkaran). Hal itu menunjukan ciri khas sifat sifat orang beriman adalah mereka melaksanakan hal itu.” [Lihat Mu’amalah Al-Hukkam (hal.35)]

Jumat, 30 Oktober 2015

Hanya Satu Kartu (Sebab Hamba Selamat dari Neraka)

Hanya Satu Kartu
(Sebab Hamba Selamat dari Neraka)
oleh : Ibnu Zain Al-Khoirid

Hari kiamat adalah hari yang amat mencengangkan, menakutkan, dan penuh kesusahan. Oleh karena itu, setiap hamba ketika berada pada hari itu dipadang mahsyar, mereka berdiri penuh kecemasan, sambil menunggu keputusan Sang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Allah Ta’ala berfirman,
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin”.(QS.As-Sajdah: 12)

Kamis, 29 Oktober 2015

Syi'ah, Agama Sempalan yang Amat Berbahaya bagi Stabilitas Negeri (Sebab Keluarnya Fatwa MUI Jawa Barat)

Syi'ah, Agama Sempalan yang Amat Berbahaya 
bagi Stabilitas Negeri
oleh : Ustadz Abul Asybal, Lc. -hafizhohulloh-.

Jika kita mau sedikit membuka mata tentang ulah kaum Syi'ah sesat selama ini (yang berpusat di Iran), maka fakta-fakta miris dan menyedihkan akan tersaji di depan mata kalian. Lihatlah apa yang terjadi di Iran berupa pembantaian kaum Muslimin. Iran yang dahulu dihuni dan diperintah oleh kaum muslimin yang bukan Syiah (alias sunni), sejak revolusi Iran yang dikomandoi oleh Khomeni dengan mengatasnamakan sebagai "Revolusi Islam", ia bantai banyak dr ahlus sunnah (sunni) yang dianggapnya tidak mau patuh kepada ajaran Syi'ah sesat!!
"Revolusi Islam" yang diserukan oleh Khomeni saat itu, hanyalah sebuah jubah dan kedok yang digunakan oleh Syiah untuk menipu kaum muslimin, agar kaum muslimin di seluruh belahan dunia mau bersimpati dan mendukung Khomeni. Tujuannya, agar ia tidak dicela oleh siapapun!! Padahal itu hanya tipuan licik saja. Pemerintahan sebelumnya (rezim Pahlevi) jauh lebih baik bagi kaum sunni dibandingkan rezim Khomeni yang menekan dan ingin mematikan ahlussunnah di Iran.

Rabu, 28 Oktober 2015

Berjabat Tangan setelah Sholat

Hasil gambar untuk jabat tangan dalam islam
Berjabat Tangan setelah Sholat
oleh : Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc. -hafizhahullah-
(Alumni Islamic University of Medinah, KSA)

Mengucapkan salam dan berjabat tangan kepada sesama muslim saat berjumpa dan berpisah dengannya adalah perkara yang terpuji dan disukai dalam Islam. Dengan perbuatan ini, hati kaum Muslimin dapat saling bersatu dan berkasih sayang di antara mereka. Sunnah ini sudah lama diamalkan oleh para sahabat -radhiyallahu ‘anhum-.

Qotadah -rahimahullah- berkata, “Aku bertanya kepada Anas bin Malik -radhiyallahu ‘anhu-, “Apakah ada jabat tangan di kalangan sahabat Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam-?” Anas berkata, “Ya, ada”.[HR. Al-Bukhoriy dalam Ash-Shohih (5908), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (2871), Ibnu Hibban (492), dan Al-Baihaqiy dalam Al-Kubra (13346)]

Selasa, 27 Oktober 2015

Dimanakah Allah?

Dimanakah Allah?
oleh : Ust. Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc. –hafizhohulloh-
(Alumni Islamic University of Medinah, KSA)
Ada sebuah topik permasalahan yang klasik, sering muncul di permukaan dan menjadi polemik di masyarakat, yaitu masalah Dimanakah Allah? Karena di sana banyak kita dapati di antara masyarakat yang menyimpang dalam aqidah (keyakinan) yang agung ini. Mereka menyalahi prinsip Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-, dan para shahabat -Ridhwanullah ‘alaihim ‘ajmain-, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dalam perkara ini.

Kita mendapati di antara kaum muslimin di zaman ini, bermacam-macam keyakinannya atas pertanyaan “Dimanakah Allah?”. Di antaranya ada yang berkeyakinan bahwa Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berada di hati, bahwa Allah itu berada dimana-mana, bahwa Allah itu letaknya lebih dekat dari urat leher, bahwa Allah -Subhanahu wa Ta’ala- bersatu dengan hamba-Nya. 

Hukum Bangkai Laut

Hukum Bangkai Laut
Oleh: Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir, Lc. -hafizhohulloh-

Tenggelamnya Adam Air dan KM. Senopati banyak membawa hikmah, sekaligus banyak membawa korban, sehingga ikan di tempat kejadiannya kekenyangan menyantap bangkai manusia. Namun pada kesempatan ini, kami tidak akan membahas bangkai manusia, tapi yang akan dibahas adalah bangkai ikan yang terapung di atas permukaan laut, teradampar di daratan, dan lainnya.
Oleh karena itu, kami katakan, laut adalah salah satu nikmat terbesar bagi para hamba. Di dalamnya terdapat berbagai macam jenis ikan, bahan tambang, permata. Akan tetapi, sedikit orang diantara kita berusaha mengetahui hukum-hukum dan sunnah-sunnah Nabi -Shallallahu 'alaihi wa sallam- yang berkaitan dengan laut.
Lain halnya dengan para sahabat yang merupakan panutan kita. Abu Hurairah bercerita, beliau berkata,

Senin, 19 Oktober 2015

Mewaspadai Gerakan Halus Sekte Syi'ah dalam Menyesatkan Masyarakat Indonesia ke dalam Kubang Kekafiran dan Kemunafikan

Hasil gambar untuk bendera iran
Mewaspadai Gerakan Halus Sekte Syi'ah
dalam Menyesatkan Masyarakat Indonesia
ke dalam Kubang Kekafiran dan Kemunafikan

Tragedi Suriah menjadi cermin yang amat gamblang bagi kita dalam menggambarkan berbagai peristiwa berdarah dalam rangka membantai kaum sunni (ahlus sunnah wal jama'ah). Di dalamnya, kaum Syia'ah internasioanl mengambil andil dalam menyalakan api peperangan. Tak heran bila kaum Syi'ah di Iran pada hari ini mengirimkan bala tentaranya ke Suriah untuk membantu kaum Syi'ah pimpinan Basyar Asad –qootalahullahu qotla Aadin wa Tsamud-, seorang penjahat perang yang telah membantai ribuan ahlussunnah di Suriah.

Tragedi Suriah merupakan lampu merah bagi rakyat Indonesia bahwa kapan saja Syi'ah kuat, maka tunggulah pembantaian!! Karena sudah menjadi bagian dari agama mereka bahwa kaum sunni (ahlussunnah) adalah musuh yang harus diperangi dan ditindas, sebagaimana yang telah lama terjadi pada ahlussunnah yang dibantai dan ditindas di Iran, pusat ajaran sesat Syi'ah.

Di bawah ini, kami akan turunkan sebuah maklumat dan informasi agar kita waspada dengan gerakan Syi'ah di Indonesia, sehingga kita dapat membendungnya. Maklumat dan info ini kami petikkan dari :

Kul- tWit Dari Ust. DR.H. Haikal, Peneliti MIUMI PUSAT

Senin, 05 Oktober 2015

Mengenang Pahitnya Kejahatan PKI kepada Kaum Muslimin

Mengenang Pahitnya Kejahatan PKI kepada Kaum Muslimin
(Upaya Meluruskan Pembelokan Fakta dan Sejarah Komunis yang Kelam)
Dekade terakhir ini, sejak lengsernya Bapak Presiden Soeharto selaku pemimpin negara, maka sebagian pihak berusaha memanfaatkan momen ini untuk membelokkan fakta dan sejarah PKI (Partai Komunis Indonesia), sehingga seakan-akan PKI tidak pernah melakukan tindak kejahatan dan kebrutalan serta permusuhan kepada umat Islam. 

Di sisi lain , agar mereka (PKI) bersih dari tuduhan dan kenyataan pahit tersebut, pada hari-hari belakangan ini, para pencinta dan pembela PKI berusaha keras mencari kambing hitam yang harus siap disalahkan dan dihakimi. 

Siapa lagi yang dijadikan sebagai korban tuduhan alias kambing hitam, kalau bukan Pak Harto dan TNI (khususnya, AD). Sebagian media pemburu dolar, menggambarkan bahwa peristiwa PKI adalah manuver dan makar yang dilakukan oleh TNI. Subhanalloh, ini adalah kedustaan yang dihembuskan oleh kaum kafir PKI yang anti Islam!!

Namun satu hal yg disyukuri, saksi hidup sebagai pelaku sejarah masih hidup dan telah menggoreskan pena tentang kejahatan PKI waktu itu.

Salah satu goresan pena yang mengabadikan kejahatan PKI, artikel berikut, agar menjadi saksi sejarah akan busuknya makar kaum PKI kafir!!

Berikut kisah jahat mereka:

Minggu, 04 Oktober 2015

Apa Hukum Asuransi ?

oleh : Ustadz Abul Asybal, Lc. -hafizohulloh-
Bismillah, bagaimana hukumnya asuransi menurut syariat islam? Kalau seandainya haram, apakah uang yg keluar dr asuransi kematian boleh digunakan atau tidak?

Jawab :
a. Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis, dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu, sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.