Mengapa Kyai
‘Aswaja’-NU Begitu Takut dengan Wahabi?
Dinamika
dakwah Islam di tanah air dalam tiga dekade terakhir diwarnai dengan fenomena
pesatnya perkembangan dakwah salafiyah yang bertujuan mengembalikan
pemahaman umat Islam kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah berdasarkan manhaj
salafus saleh.
Fakta
demikian ternyata mengundang pobia luar biasa dari kalangan tradisionalis atau
yang menyebut diri sebagai aswaja, di mana praktek-praktek keislaman mereka
yang sarat pencampuradukan dengan budaya lokal mendapatkan koreksi dari
kalangan salafi.
Perlu
ditegaskan, makna aswaja dalam term kaum tradisionalis bukanlah satu pengamalan
beragama yang meneladani RasulullahShallahu’alaihi Wasallam dan para
sahabatnya dalam akidah maupun ibadah sebagaimana definisi Ahlus Sunnah wal
Jama’ah sebenarnya, melainkan satu model baru keislaman yang memadukan berbagai
unsur semisal mazhab ilmu kalam Asya’irah, tasawuf, dan ritual-ritual amaliah
yang berasal dari warisan kultur Hindu-Budha.