Sholat Sunnah Usai
Tarwih
……………………
Penanya :
Bagaimana
hukum di suatu masjid yg sdh ditegakkan sholat terawih bakda isya kemudian
sebagian orang menegakkan lagi sholat terawih di akhir malam dalam masjid yg
sama?
Jawab Ustadz :
Alhamdulillah wash sholatu was
salamu ala rosulillah wa ala alihi wa shohbihi ajma'in.
Sholat
tarwih disyariatkan di awal malam pada bulan Romadhon. Bila tarwih usai, maka
boleh bagi seseorang sholat sunnah lagi setelahnya, dengan syarat ia tak sholat
witir lagi. Cukup dengan witir pada sholat tarwih.
Dari
Qois bin Tholq berkata,
زَارَنَا
طَلْقُ بْنُ عَلِىٍّ فِى يَوْمٍ مِنْ رَمَضَانَ وَأَمْسَى عِنْدَنَا وَأَفْطَرَ
ثُمَّ قَامَ بِنَا تِلْكَ اللَّيْلَةَ وَأَوْتَرَ بِنَا ثُمَّ انْحَدَرَ إِلَى
مَسْجِدِهِ فَصَلَّى بِأَصْحَابِهِ حَتَّى إِذَا بَقِىَ الْوِتْرُ قَدَّمَ رَجُلاً
فَقَالَ أَوْتِرْ بِأَصْحَابِكَ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه
وسلم- يَقُولُ « لاَ وِتْرَانِ فِى لَيْلَةٍ ».
"Tholq bin Ali pernah
mengunjungi kami di suatu hari dari Bulan Romadhon. Beliau terus sampai sore di
sisi kami dan berbuka puasa. Kemudian beliau memimpin kami sholat (tarwih) dan
berwitir. Kemudian beliau meluncur menuju masjidnya, lalu memimpin sholat
sholat (tarwih) bersama para sahabatnya, sampai apabila witir tersisa, maka
beliau mendorong seorang laki-laki ke depan seraya berkata, "Pimpinlah
sholat witir para sahabat kalian. Karena, aku pernah mendengar Rasulullah -Shallallahu
alaihi wa sallam- bersabda,
"Tak
ada dua witir dalam semalam".
[HR.
Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 1439), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (no. 470), dan
AN-Nasa'iy dalam Sunan-nya (1679). Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh
Al-Albaniy]
Dari
hadits ini, ditarik sebuah sebuah kesimpulan:
a.
bolehnya
seseorang tarwih bersama suatu jamaah di tempat lain dan menutupnya dengan
witir, kemudian ia sholat tarwih atau sholat malam lagi untuk kedua kalinya. Tapi
untuk kedua kalinya, ia tidak berwitir lagi.
b.
Tidak
boleh ada dua witir dalam satu malam. Bila ia selaku makmum, maka ia sebaiknya
sholat witir bersama imam agar ia mendapatkan pahala sholat sunnah semalam
suntuk. Jika ia seorang imam, maka ada dua pilihan baginya: boleh tak berwitir
pada tarwih pertama, tapi ia berwitir pada tarwih kedua. Boleh juga sebaliknya,
ia berwitir pada tarwih pertama, dan pada tarwih kedua tidak lagi berwitir.
Dari
penjelasan di atas, maka jelaslah apa yang ditanyakan oleh penanya. Jadi,
seseorang boleh sholat tarwih dan witir, lalu sholat lail lagi kedua kalinya
pada malam itu juga, namun ia tidak lagi berwitir. Sebab Nabi -Shallallahu
alaihi wa sallam- juga biasa menutup sholat malamnya dengan witir, namun
setelah itu sholat malam lagi.
Ini
adalah pendapat yang dirojihkan oleh Sufyan Ats-Tsauriy, Malik bin Anas, Ibnul
Mubarok, Asy-Syafi'iy, orang-orang Kufah, Ahmad, At-Tiridziy dan yang lainnya. [Lihat
Sunan At-Tirmidziy (2/333)]
Dijawab oleh Ust.
Abul Asybal, Lc (Alumni Islamic University
of Medinah , KSA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya yang sopan