W
A H A B I = (The Pure Islam)
W
A H A B I = (The Pure Islam)
Bismillah
wasshalatu was salamu ‘ala rasulillah, Amma Ba’du,..
Imam
Muhammad bin Abdul Wahab Rahamihullah,…Membrantas Kesyirikan & Penegak
Sunnah.
“Saya
SALAH dalam MEMA’AFKAN itu Lebih saya Sukai daripada saya SALAH dalam
memberikan VONIS.”
Wahabi itu
dari kata ‘Wahhaab’ dan ‘i’, ‘i’
Dalam bahasa Arab disebut dengan “ياءُ النِّسْبَةِ“, ya’ yang merupakan penisbatan, artinya nisbat kepada Wahhab.
Dalam bahasa Arab disebut dengan “ياءُ النِّسْبَةِ“, ya’ yang merupakan penisbatan, artinya nisbat kepada Wahhab.
Al-Wahhab adalah salah satu sifat Allahyang memiliki
Arti Maha Pemberi Karunia –
Dan Wahhab (الوَهَّاب)
itu salah satu dari nama Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Istilah “Wahabi” diambil
dari kata “Al-Wahab”, yang artinya ‘Dzat Yang Maha Pemberi’.Kata
“Al-Wahab” merupakan salah satu nama Allah (asma`ul husna). Sedangkan tambahan
huruf “i” pada akhir kata ini memberikan makna tambahan “golongan”. Sehingga,
istilah“Wahabi” secara bahasa artinya ‘golongan
Al-Wahab‘, atau ‘Golongan Allah taala‘
JANGAN
TERKECOH,..Dengan Wahabi Yang SESAT = adalah Frqah yang muncul di abad
ke-2 Hijriyah yang dibawa oleh Abdul Wahhab bin Rustum.
Dia
memang seorang Khawarij yang mengkafirkan (takfiri) kaum
Muslimin. Pemikirannya memang menyesatkan, bahkan difatwakan oleh para
Ulama Salafush Shaleh akan kekafiran firqah ini…
WAHABI Ini
Buatan Kaum Nasrani & Yahudi Inggris GUNA MEMECAH-BELAH &
MENGADU-DOMBA SESAMA UMAT ISLAM.
Dan Gelar
Sebutan Wahabi ini pula di pakai Kaum Syiah Rafidhoh
untuk Menghantam Kaum Salaf dalam Dakwah Tauhid & Sunnah memurnikan
Agama Islam….
Jadi
secara sejarah, penamaan Wahabi itu dengan yang diklaim katanya “pentolan
dakwah Wahabi itu (adalah) "Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab”,
(maka) ini adalah suatu sejarah yang aneh sekali.
Firqah
Wahabiyah sudah muncul jauh sebelum Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab
lahir. Kebetulan, Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab (mengandung) nama
“‘Abdul Wahhab.” Nah dikira oleh orang-orang (awam) bahwa ‘Abdul Wahhab inilah
pendiri dari Wahabiyah. Akhirnya diklaimlah Wahabi.
Subhanallah,
padahal nama beliau adalah Muhammad bin ‘Abdul Wahhab. Secara penisbatan
saja sangat salah. “Wahabi” itu nisbat
kepada Wahhab. Sementara nama beliau itu Muhammad. Seharusnya “Muhammadiyah”, bukan “Wahabiyah”
Gelar
“wahabi” sering digunakan oleh ahli bidah dan para tokoh kesyirikan, untuk
menyebut orang yang berusaha mendakwahkan tauhid, membasmi kesyirikan, serta
menegakkan sunah dan mematikan bidah.
Mereka
mengatakan bahwa tindakan di atas merupakan tema gerakan yang dipelopori oleh
Muhammad bin Abdul Wahab.
Di
samping itu, mereka juga menambahi dengan berbagai tuduhan kepada
Wahabi, di antaranya: membenci Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
memusuhi para wali, mengingkari karamah, dan melarang orang untuk berziarah
kubur.[1]
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gelar “Wahabi” berasal dari orang yang
membenci dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, dan bukan nama resmi yang ditetapkan oleh pengikut
Muhammad bin Abdul Wahab sendiri.
Ini
menunjukkan bahwa asal gerakan ini tidak memiliki nama, karena gerakan yang
dipelopori oleh Muhammad bin Abdul Wahab ini, pada hakikatnya, hanyalah
bertujuan mengajak masyarakat untuk kembali pada Islam yang murni (the
pure Islam) berdasarkan Alquran dan Sunah.
“Jika yang menjadi Pengikut Ahmad (Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam) Hanyalah Wahabi, maka Aku AKUI bahwa aku adalah
WAHABIi.”
“Jangan
memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.” (QS. Al-Hujurat:11)
Tujuan
utama rival (musuh) dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab dalam menggunakan
gelar ini adalah untuk menakut-nakuti agar masyarakat tidak terpengaruh
dengan ajakan dakwah Tauhid dan Sunnah.
Dengan
diberi gelar yang menakutkan dan terkesan aneh, orang akan semakin waspada dan
berhati-hati. Dengan gelar ini pula, para tokoh kebid'ahan bisa semakin
mudah memojokkan para dai yang mengajak umat kepada tauhid dan sunnah[2].
Satu
hal yang perlu kita pertanyakan, benarkah gelar dan tuduhan yang diberikan oleh
lawan dakwah Muhammad bin Abdul Wahab? Tentu jawabnya, "Tidak benar!!"
Karena
itu, penting bagi kita untuk memahami sejarah perjalanan dakwah beliau, untuk
mengetahui kesalahan dan kedustaan pernyataan di atas, secara lebih detail.
Untuk
itu masyarakat Indonesia
harus kembali belajar ilmu syar’i kepada para ustadz yang Syar’i,..BERANI
MENGATAKAN INI PERBUATAN SYIRIK,..INI PERBUATAN BID’AH,..Kepada Siapapun…
Kita
Sikapi dengan akhlaq yang baik. Buktikan dengan akhlaq bahwa tuduhan orang itu
kepada kita itu SALAH
Ditinjau dari sisi bahasa.
Jika
tujuannya adalah untuk menyatakan “kelompok Muhammad bin Abdul Wahab”, maka seharusnya
gelarnya bukan “Wahabi”, tetapi “Muhammadi”, karena
nama beliau bukan “Wahab”, tapi “Muhammad”. Menggunakan gelar “Wahabi” berarti
salah sasaran, karena tidak sesuai dengan nama pelopornya.
[1] Semua
ini adalah kedustaan kaum sufi atas dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Kalau membenci Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-, ya kafirlah. Mana mungkin
mereka membenci Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-. Orang awam saja, amat
mencintai Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-, apalagi para ulama yang digelari
Wahabi. Yang dikenal membenci Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dan
istri-istrinya adalah kaum Syi'ah. Ziarah kubur mereka tak larang, bahkan
mereka menganjurkan kita ziarah kubur demi mengingat mati, bukan datang meminta
hajat kepada penghuni kubur. Mereka juga mencintai para waliyyullah, yakni
semua orang-orang yang beriman dan bertaqwa, seperti Nabi -Shallallahu alaihi
wa sallam-, para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in, imam madzhab yang empat,
dan semua orang yang mengikuti jalan kebenaran yang pernah dijalani oleh mereka
ini.
[2] Sebagaimana
yang terjadi pada saudara kami Al-Ustadz Harits
Abu Naufal di Aceh. Mereka memojokkan beliau, bahkan mereka ingin
mengusirnya dari Nangroeh Aceh karena dakwah beliau yang mengajak kepada
tauhid, sunnah dan amal-amal sholih serta memberantas syirik, bid'ah dan
maksiat.
# Pengusiran model seperti ini adalah sikap radikal. Seakan-akan Aceh
itu adalah milik mereka secara mutlak. Ini merupakan sikap lancang atas
pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya yang sopan