oleh : Ustadz Abul Asybal, Lc. -hafizhohulloh-
Beberapa hari belakangan ini, masyarakat Aceh disibukkan
dengan isu "Wahabi". Dengannya mereka menzalimi sebagian pihak yang
mereka tuduh sebagai "Wahabi", seperti Saudara kami, Ustadz Harits
Abu Naufal, yang berdomisili di Aceh. Beliau adalah pengasuh Ma'had As-Sunnah,
Aceh.
Sebuah majalah lokal, Majalah Umdah menurunkan sebuah
tulisan yang menyedihkan hati setiap Ahlus Sunnah dengan judul "Warga Aceh Usir Wahabi Radikal":
Umdah- Ribuan warga di
Lampeuneurut Banda Aceh, Kamis (20/8/2015) bergerak mengepung Ma'had As-Sunnah
yang dijadikan markas penyebaran Wahabi di Aceh. Ma'had ini dipimpin oleh
Ustadz Haris dari Jawa yang merupakan alumni Darul Hadits Yaman, lembaga
pendidikan Wahabi yang dikenal sangat radikal.
Semenjak
berdirinya Ma'had As-Sunnah ini warga sanat diresahkan dengan berbagai tuduhan
bid'ah dan syirik yang sering dituduhkan untuk orang bertahlilan, tawassul dan
merayakan maulid Nabi. Mereka juga mengatakan Allah bersemayam di Langit yang
sangat bertentangan dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah yang meyakini wujud
Allah tidak berada pada arah dan tempat. --selesai--
( http://www.umdah.co/2015/08/warga-aceh-usir-wahabi-radikal.html
)
Ini adalah ilustrasi yang ada pada pemikiran sebagian
masyarakat Aceh yang terpengaruh oleh hasutan guru-guru mereka yang berhaluan
"sufi". Mereka termakan propaganda guru dan kiyai mereka yang
mengusung paham sufi yang mereka klaim sebagai "ahlus sunnah".
Padahal amatlah jauh perbedaannya antara ajaran Nabi -Shallallahu alaihi wa
sallam- dan para sahabatnya selaku "ahlus sunnah" dengan ajaran sufi
yang mengajak kepada kesyirikan dan bid'ah dholalah (sesat).
Ahlus Sunnah bukanlah sufi dan sufi bukan Ahlus Sunnah.
Ahlus Sunnah mengajak kepada tauhid, sedang sufi mengajak kepada penyembahan
makhluk dan syaikh (guru) mereka. Ahlus Sunnah mengajak kepada sunnah, sedang
sufi mengajak kepada bid'ah, seperti : maulid, isra'-mi'raj, haulan, yasinan,
dll.
Seakan masyarakat Aceh lupa bahwa jika mereka membenci
Wahabi, maka otomatis mereka juga harus membenci Saudi Arabia . Sebab mereka tahu
secara persis bahwa asas negara Saudi dibangun di atas manhaj salaf.
Saya pribadi bertanya di dalam hati, "Kira-kira
bagaimana perasaanmu –wahai masyarakat Aceh- Jika Arab Saudi membuat parade "Wahabi
Menolak Rakyat Aceh!!"
Sadarkah rakyat Aceh yang mendiskriminasi kaum muslimin
yang mereka benci bahwa jika mereka menzolimi dan mengusir orang beriman, maka
boleh jadi mereka pun nanti akan terusir dari Aceh, bahkan boleh jadi terusir
dari bumi menuju alam kubur. Ingatkah mereka di kala gelombang tsunami
meluluhlantahkan mereka beserta harta benda mereka, lalu datanglah pemerintah
Saudi beserta rakyatnya (yang notabene dalam benak rakyat Aceh bahwa masyarakat
Saudi adalah Wahabi).
Akankah kita balas air susu dengan tuba? Pikiranmu –wahai
saudaraku rakyat Aceh- telah tertulari dengan racun-racun syubhat yang ditebar
oleh guru2 dan kiai yang memiliki pemikiran dan pemahaman yang melenceng dr
tuntunan Al-Kitab dan sunnah.
Semua apa yang dituduhkan oleh para kiai yang benci Saudi
merupakan tuduhan2 kosong dan seringkali ditunggangi oleh kebencian dan hawa
nafsu semata.
Sebelum segala sesuatunya terlambat, cobalah anda
berpikir dengan otak jernih dan bertanyalah dalam hati : "Benarkah Saudi
atau Wahabi (menurut istilah kalian) di atas kesesatan, atau jangan sampai kitalah
yang sesat, namun kita tidak sadar dan lalai karena hanya mendengarkan qila
wa qola (desas-desus) yang tidak diketahui asal-usulnya."
Ketahuilah bahwa tidak ada suatu kaum yang pernah Allah -Azza
wa Jalla- binasakan, kecuali karena kaum itu membenci tauhid beserta
pengikutnya. Saudi yang kalian anggap sebagai "Wahabi", salah satu
prinsip mereka adalah mengajak kepada tauhid dan memberantas syirik. Kalian –wahai
rakyat- membenci mereka atas dasar ini? Bahaya, bahaya akan menghampiri kalian.
Saudi yang kalian cap secara zolim sebagai
"Wahabi" telah mengajak manusia kepada sunnah dan menjauhi
bid'ah-bid'ah yang dianggap baik oleh manusia (seperti : peringatan maulid,
isra'-mi'raj, haulan, dll.), karena mereka menganggap semua itu tidak memiliki
dalil dan argumen dalam agama.
Jika kalian menganggap semua amalan2 bid'ah itu boleh2
saja dengan alasan bahwa amalan2 itu adalah bid'ah hasanah, maka kami menuntut
dr kalian : "Coba datangkan contoh2 bid'ah sayyi'ah/dholalah, jika kalian
jujur."
Aku yakin kalian tidak akan mampu mendatangkan contoh2 bid'ah
hasanah dalam agama. Paling kalian akan menyebutkan dicovery (penemuan baru)
dalam urusan dunia. Yg kami tuntut, bid'ah dalam urusan agama!!
Jika kalian tdk mampu mendatangkan contoh2 bid'ah hasanah
(dan memang tidak akan mampu), maka jelaslah bagi kita semua bahwa di sisi
kalian tidak ada istilah "bid'ah dholalah (sesat)" alias "bid'ah
sayyi'ah", sehingga nyatalah bahwa kalian telah menyelisihi sabda Rasulullah
-Shallallahu alaihi wa sallam-,
كل بدعة ضلالة
"Setiap bid'ah itu adalah sesat."
[HR. Muslim (no. 867)]
Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- menyatakan bahwa
semua bid'ah itu adalah buruk dan sesat, sedang kalian menyatakan semua bid'ah
adalah hasanah (baik). La hawla walaa quwwata illa billah!! Sebuah penyelisihan
yang amat jelas!!
Saudara-saudara Pembaca, disini kami akan menukilkan
kepada anda beberapa nukilan berita dr media-media nasional yang telah telah
meliput berita tentang bantuan-bantuan Saudi Arabia sebagai bukti kebaikan
Saudi yang selama ini amat dibenci oleh sebagian masyarakat Aceh, akibat
termakan propaganda dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Berita Pertama :
"Program Bantuan Kemanusiaan Kerajaan Arab Saudi
Untuk Aceh"
Bantuan bertahap semenjak tahap rehabilitasi dan
rekontruksi Aceh hingga tuntas pada April 2014 yang berbentuk pembangunan 1.500
rumah, pengeboran sumur dan penyulingan air bersih, pembangunan rumah sakit,
klinik kesehatan, panti yatim piatu dan renovasi Masjid Raya Baiturrahman.
Sejak 2006, Arab Saudi telah menyalurkan beasiswa melalui
OKI Indonesia
kepada lebih dari 13 ribu anak yatim di Aceh. Hingga 2014, sebanyak 5.310 anak
yatim Aceh aktif menerima bantuan beasiswa setiap bulannya. Pada september 2014
sebanyak 105 anak yatim korban Tsunami asal Aceh diundang secara khusus oleh
Raja Abdullah untuk menunaikan ibadah haji.
2013 Pemerintah Arab Saudi melalui Duta
Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta Mustofa Ibrohim Almubarok telah
menyerahkan bantuan korma 10 ton untuk korban gempa bumi Aceh Tengah dan Bener
Meriah serta masyarakat Aceh. Bantuan itu diserahkan melalui Kantor Penghubung
Aceh di Jakarta. (https://id.wikipedia.org/wiki/Program_bantuan_kemanusiaan_oleh_Kerajaan_Arab_Saudi)
Berita Kedua :
"Arab Saudi Hibahkan Rp4,8 Triliun untuk Aceh"
SUNDAY, JANUARY 16, 2005
Berita Ketiga :
"Arab Saudi tuntaskan bantuan kemanusiaan di Aceh"
Selasa, 22 April 2014 23:01 WIB | 5.040 Views
Pewarta: Bayu Prasetyo
Sejumlah program bantuan kemanusiaan yang diberikan Arab
Saudi antara lain pembangunan 1.500 rumah, pengeboran sumur dan penyulingan air
bersih, pembangunan rumah sakit Prince Naif serta dua klinik kesehatan di
beberapa desa pesisir di Aceh.
Selain itu Kerajaan Arab Saudi juga memberikan bantuan dana untuk renovasi Masjid Baitul Rahman, sejumlah sarana di Banda Aceh, serta pembangunan dua panti yatim piatu dan pemberian sajadah serta Al Quran. (http://www.antaranews.com/berita/430626/arab-saudi-tuntaskan-bantuan-kemanusiaan-di-aceh )
Selain itu Kerajaan Arab Saudi juga memberikan bantuan dana untuk renovasi Masjid Baitul Rahman, sejumlah sarana di Banda Aceh, serta pembangunan dua panti yatim piatu dan pemberian sajadah serta Al Quran. (http://www.antaranews.com/berita/430626/arab-saudi-tuntaskan-bantuan-kemanusiaan-di-aceh )
Berita Keempat :
Kerajaan Arab Saudi Tinjau 6 Proyek di Aceh
Kamis, 24 April 2014 08:40
BANDA ACEH - Wakil Menteri Dalam Negeri KerajaanArab Saudi,
Abdulrahman Ar-Rabiian, Rabu (23/4) kemarin melakukan kunjungan kerja dengan
meninjau enam lokasi proyek yang telah dibangun di Aceh. Proyek-proyek tersebut
merupakan bantuan rakyat Arab Saudimelalui
The Saudi Charity Campaign.
Enam proyek yang dikunjungi itu meliputi Orphan Center
“Makkah Al-Mukarramah” di Lamnyong, Rumah Sakit “Prince Nayef bin Abdul
Aziz Syiah Kuala University Hospital”, Ma’had Khodimul Haramain As-Syarifain di
Lampaseh Kota, Kompleks Perumahan Mireuk Lam Reudup, Kompleks Perumahan Siron,
dan Asrama Mahasiswa Aceh Barat Daya (Abdya) di Desa Lamgapang, Ulee Kareng,
Banda Aceh. (http://aceh.tribunnews.com/2014/04/24/kerajaan-arab-saudi-tinjau-6-proyek-di-aceh
)
Berita Kelima :
"Pesantren Celala Dapat Bantuan 1,3 Milyar dari Arab
Saudi"
in ACEH TENGAH, INFO PEMDA ACEH
TENGAH June 26, 2015 81 Views
TAKENGEN |LeuserAntara.com|
Pesantren Darul Ulum Kecamatan Celala bagaikan sedang
“diuji” dengan mendapatkan kucuran dana dari Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia
sebesar Rp. 1,3 Milyar. – (http://leuserantara.com/pesantren-celala-dapat-bantuan-13-milyar-dari-arab-saudi/#sthash.qH91ZyB9.dpuf
)
Berita Keenam :
"Bantuan BSM Saudi untuk Aceh Diserahkan dalam
Kegelapan"
Berita Ketujuh:
"Arab Saudi Bantu Anak Yatim di Aceh"
BANDA ACEH | DiliputNews.com – Masyarakat
Arab Saudi membantu anak yatim dan kaum dhuafa di Provinsi Aceh yang disalurkan
melalui lembaga swadaya masyarakat, International Islamic Relief Organization
(IIRO).
Pimpinan IIRO Cabang Aceh Hamdun Muhsin di
Banda Aceh mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat
Arab Saudi terhadap anak yatim dan kaum dhuafa di Provinsi Aceh.
“Untuk Aceh ada 1.000 paket bantuan berupa
kebutuhan pokok. Sedangkan untuk seluruh Indonesia mencapai 6.500 paket,”
kata Hamdun Muhsin, Senin 22 Juli 2013. (http://diliputnews.com/read/22358/arab-saudi-bantu-anak-yatim-di-aceh.html#sthash.V5mmT9R1.dpuf
)
Berita Kedelapan :
"ANAK YATIM ACEH DAPAT HADIAH IPAD DARI RAJA ARAB
SAUDI"
Selasa, 14 Oktober 2014 - 23:41 WIB | Berita |
Dilihat: 4.566 kali
Sebanyak 105 orang anak yatim yang berasal dari Kabupaten
Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Utara tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar
Muda, Blangbintang, Aceh Besar, Selasa (14/10/2014) usai melaksanakan Ibadah
Haji atas undangan khusus Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz.
Mereka terlihat ceria telah tiba di negeri kelahirannya.
Kegembiraan terus terlihat dari wajah anak-anak yatim ini ketika mereka berfoto
dengan rekan-rekannya menggunakan iPad baru yang merupakan hadiah dari raja
Arab Saudi. Bukan iPad saja, mereka pun diberi uang sebanyak Rp 16 juta.
Mereka adalah anak yatim berprestasi yang terpilih dari
2000 anak yatim yang selama ini mendapat bantuan beasiswa dari Raja Arab Saudi
dalam program “Kafala Yatim” melalui Aliansi OKI di Banda Aceh.
Selama di Tanah Suci, anak-anak yatim yang terdiri 44
orang laki-laki dan 61 perempuan ini menginap di Istana Raja dan diperlakukan
layaknya “Raja”, dengan pengawalan ketat polisi dan protokoler kerajaan Arab
Saudi.
Seperti saat melempar jumrah, mereka langsung diantar
menggunakan bus tidak seperti jamaah lainnya yang harus berjalan kaki. Sambutan
hangat juga didapat dari masyarakat Saudi yang menunjukkan betapa mereka ingin
memuliakan anak yatim. (http://menatapaceh.com/images/2014/10/14/2158-anak-yatim-aceh-dapat-hadiah-ipad-dari-raja-arab-saudi/
)
Berita Kesembilan :
"Arab Saudi Bantu Bangun Ponpes di Aceh Senilai
Rp1,04 Triliun"
Senin, 12/12/2005 10:10
Banda Aceh, NU Online
Masyarakat Kerajaan Arab Saudi membantu membangun pondok pesantren terpadu untuk menampung lebih dari 2.000 anak yatim piatu korban musibah gempa dan dan tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dengan total bantuannya mencapai Rp1,04 triliun.
Masyarakat Kerajaan Arab Saudi membantu membangun pondok pesantren terpadu untuk menampung lebih dari 2.000 anak yatim piatu korban musibah gempa dan dan tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dengan total bantuannya mencapai Rp1,04 triliun.
"Pembangunan pondok pesantren terpadu itu merupakan
salah satu bentuk kepedulian Pemerintah Kerajaan dan masyarakat Arab Saudi
kepada masyarakat muslim di provinsi ini," kata Sekretaris
Jenderal Rabithah Alam Islami Arab Saudi, Dr Abdullah bin Abdulah Muchsin
Al Turki, di Aceh Besar, Minggu.
Berita Kesepuluh:
"SAUDI LAGI…SAUDI LAGI…(bag.2)"
Bagi yang benci dengan Saudi harap gigit jari dulu…
Bagi yang benci dengan Saudi harap gigit jari dulu…
Apalagi yang pernah ngomong: “Mana bantuan dari Saudi???
Mana kepedulian Saudi??? Mana sikap Saudi???”
Harap koreksi diri dulu…
Harap koreksi diri dulu…
1. Bantuan Saudi untuk GAZA/Palestina 1Milyar US Dollar =
Rp.9,5 Triliun + Sumbangan Tiap Bulan 15 Juta Dolar = Rp.142,5 Milyar.
2. Bantuan Saudi untuk Korban Gempa Aceh 530 Juta Dollar
= Rp. 5 Triliun 35 Milyar.
3. Bantuan Saudi untuk Muslim Rohingya 50 Juta Dollar =
Rp. 475 Milyar
4. Bantuan Saudi untuk Suriah 32,5 juta Dollar (dalam
sehari!) = Rp. 300 Milyar lebih.
Berita Kesebelas :
"Muspika Baitussalam Gelar Doa Bersama"
Sabtu, 17 Maret 2012 14:12
BANDA ACEH - Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika)
Baitussalam, Aceh Besar, menggelar doa bersama masyarakat di masjid perumahan
bantuan Saudi Charity Campaign (SCC) di Desa Mireuk
Lamreudeup, Baitussalam, Jumat (16/3).( http://aceh.tribunnews.com/2012/03/17/muspika-baitussalam-gelar-doa-bersama
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya yang sopan