Selasa, 15 September 2015

Nasihat Pengingat bagi Masyarakat Aceh yang Melupakan Kebaikan Saudi Arabia

 

oleh : Ustadz Abul Asybal, Lc. -hafizhohulloh-

Beberapa hari belakangan ini, masyarakat Aceh disibukkan dengan isu "Wahabi". Dengannya mereka menzalimi sebagian pihak yang mereka tuduh sebagai "Wahabi", seperti Saudara kami, Ustadz Harits Abu Naufal, yang berdomisili di Aceh. Beliau adalah pengasuh Ma'had As-Sunnah, Aceh.

Sebuah majalah lokal, Majalah Umdah menurunkan sebuah tulisan yang menyedihkan hati setiap Ahlus Sunnah dengan judul "Warga Aceh Usir Wahabi Radikal":
Umdah- Ribuan warga di Lampeuneurut Banda Aceh, Kamis (20/8/2015) bergerak mengepung Ma'had As-Sunnah yang dijadikan markas penyebaran Wahabi di Aceh. Ma'had ini dipimpin oleh Ustadz Haris dari Jawa yang merupakan alumni Darul Hadits Yaman, lembaga pendidikan Wahabi yang dikenal sangat radikal. 

Semenjak berdirinya Ma'had As-Sunnah ini warga sanat diresahkan dengan berbagai tuduhan bid'ah dan syirik yang sering dituduhkan untuk orang bertahlilan, tawassul dan merayakan maulid Nabi. Mereka juga mengatakan Allah bersemayam di Langit yang sangat bertentangan dengan Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah yang meyakini wujud Allah tidak berada pada arah dan tempat. --selesai-- ( http://www.umdah.co/2015/08/warga-aceh-usir-wahabi-radikal.html )

Ini adalah ilustrasi yang ada pada pemikiran sebagian masyarakat Aceh yang terpengaruh oleh hasutan guru-guru mereka yang berhaluan "sufi". Mereka termakan propaganda guru dan kiyai mereka yang mengusung paham sufi yang mereka klaim sebagai "ahlus sunnah". Padahal amatlah jauh perbedaannya antara ajaran Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- dan para sahabatnya selaku "ahlus sunnah" dengan ajaran sufi yang mengajak kepada kesyirikan dan bid'ah dholalah (sesat).

Ahlus Sunnah bukanlah sufi dan sufi bukan Ahlus Sunnah. Ahlus Sunnah mengajak kepada tauhid, sedang sufi mengajak kepada penyembahan makhluk dan syaikh (guru) mereka. Ahlus Sunnah mengajak kepada sunnah, sedang sufi mengajak kepada bid'ah, seperti : maulid, isra'-mi'raj, haulan, yasinan, dll.

Seakan masyarakat Aceh lupa bahwa jika mereka membenci Wahabi, maka otomatis mereka juga harus membenci Saudi Arabia. Sebab mereka tahu secara persis bahwa asas negara Saudi dibangun di atas manhaj salaf.

Saya pribadi bertanya di dalam hati, "Kira-kira bagaimana perasaanmu –wahai masyarakat Aceh- Jika Arab Saudi membuat parade "Wahabi Menolak Rakyat Aceh!!"

Sadarkah rakyat Aceh yang mendiskriminasi kaum muslimin yang mereka benci bahwa jika mereka menzolimi dan mengusir orang beriman, maka boleh jadi mereka pun nanti akan terusir dari Aceh, bahkan boleh jadi terusir dari bumi menuju alam kubur. Ingatkah mereka di kala gelombang tsunami meluluhlantahkan mereka beserta harta benda mereka, lalu datanglah pemerintah Saudi beserta rakyatnya (yang notabene dalam benak rakyat Aceh bahwa masyarakat Saudi adalah Wahabi).

Akankah kita balas air susu dengan tuba? Pikiranmu –wahai saudaraku rakyat Aceh- telah tertulari dengan racun-racun syubhat yang ditebar oleh guru2 dan kiai yang memiliki pemikiran dan pemahaman yang melenceng dr tuntunan Al-Kitab dan sunnah.

Semua apa yang dituduhkan oleh para kiai yang benci Saudi merupakan tuduhan2 kosong dan seringkali ditunggangi oleh kebencian dan hawa nafsu semata.

Sebelum segala sesuatunya terlambat, cobalah anda berpikir dengan otak jernih dan bertanyalah dalam hati : "Benarkah Saudi atau Wahabi (menurut istilah kalian) di atas kesesatan, atau jangan sampai kitalah yang sesat, namun kita tidak sadar dan lalai karena hanya mendengarkan qila wa qola (desas-desus) yang tidak diketahui asal-usulnya."

Ketahuilah bahwa tidak ada suatu kaum yang pernah Allah -Azza wa Jalla- binasakan, kecuali karena kaum itu membenci tauhid beserta pengikutnya. Saudi yang kalian anggap sebagai "Wahabi", salah satu prinsip mereka adalah mengajak kepada tauhid dan memberantas syirik. Kalian –wahai rakyat- membenci mereka atas dasar ini? Bahaya, bahaya akan menghampiri kalian.
Saudi yang kalian cap secara zolim sebagai "Wahabi" telah mengajak manusia kepada sunnah dan menjauhi bid'ah-bid'ah yang dianggap baik oleh manusia (seperti : peringatan maulid, isra'-mi'raj, haulan, dll.), karena mereka menganggap semua itu tidak memiliki dalil dan argumen dalam agama.
Jika kalian menganggap semua amalan2 bid'ah itu boleh2 saja dengan alasan bahwa amalan2 itu adalah bid'ah hasanah, maka kami menuntut dr kalian : "Coba datangkan contoh2 bid'ah sayyi'ah/dholalah, jika kalian jujur."
Aku yakin kalian tidak akan mampu mendatangkan contoh2 bid'ah hasanah dalam agama. Paling kalian akan menyebutkan dicovery (penemuan baru) dalam urusan dunia. Yg kami tuntut, bid'ah dalam urusan agama!!
Jika kalian tdk mampu mendatangkan contoh2 bid'ah hasanah (dan memang tidak akan mampu), maka jelaslah bagi kita semua bahwa di sisi kalian tidak ada istilah "bid'ah dholalah (sesat)" alias "bid'ah sayyi'ah", sehingga nyatalah bahwa kalian telah menyelisihi sabda Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-,
كل بدعة ضلالة
"Setiap bid'ah itu adalah sesat." [HR. Muslim (no. 867)]

Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- menyatakan bahwa semua bid'ah itu adalah buruk dan sesat, sedang kalian menyatakan semua bid'ah adalah hasanah (baik). La hawla walaa quwwata illa billah!! Sebuah penyelisihan yang amat jelas!!

Saudara-saudara Pembaca, disini kami akan menukilkan kepada anda beberapa nukilan berita dr media-media nasional yang telah telah meliput berita tentang bantuan-bantuan Saudi Arabia sebagai bukti kebaikan Saudi yang selama ini amat dibenci oleh sebagian masyarakat Aceh, akibat termakan propaganda dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Berita Pertama :
"Program Bantuan Kemanusiaan Kerajaan Arab Saudi Untuk Aceh"
Bantuan bertahap semenjak tahap rehabilitasi dan rekontruksi Aceh hingga tuntas pada April 2014 yang berbentuk pembangunan 1.500 rumah, pengeboran sumur dan penyulingan air bersih, pembangunan rumah sakit, klinik kesehatan, panti yatim piatu dan renovasi Masjid Raya Baiturrahman.

Sejak 2006, Arab Saudi telah menyalurkan beasiswa melalui OKI Indonesia kepada lebih dari 13 ribu anak yatim di Aceh. Hingga 2014, sebanyak 5.310 anak yatim Aceh aktif menerima bantuan beasiswa setiap bulannya. Pada september 2014 sebanyak 105 anak yatim korban Tsunami asal Aceh diundang secara khusus oleh Raja Abdullah untuk menunaikan ibadah haji.

2013 Pemerintah Arab Saudi melalui Duta Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta Mustofa Ibrohim Almubarok telah menyerahkan bantuan korma 10 ton untuk korban gempa bumi Aceh Tengah dan Bener Meriah serta masyarakat Aceh. Bantuan itu diserahkan melalui Kantor Penghubung Aceh di Jakarta. (https://id.wikipedia.org/wiki/Program_bantuan_kemanusiaan_oleh_Kerajaan_Arab_Saudi)

Berita Kedua :

"Arab Saudi Hibahkan Rp4,8 Triliun untuk Aceh"
SUNDAY, JANUARY 16, 2005
JAKARTA (Media): Rakyat dan pemerintah Arab Saudi menyumbang US$530 juta (sekitar Rp4,8 triliun) untuk korban gempa dan gelombang tsunami di Aceh dan Sumatra Utara. (http://acehwatch.blogspot.co.id/ )

Berita Ketiga :

"Arab Saudi tuntaskan bantuan kemanusiaan di Aceh"

Selasa, 22 April 2014 23:01 WIB | 5.040 Views
Pewarta: Bayu Prasetyo
Jakarta (ANTARA News) - Kerajaan Arab Saudi telah menuntaskan bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi dan tsunami di Indonesia dengan total sekitar Rp806,6 miliar.
Sejumlah program bantuan kemanusiaan yang diberikan Arab Saudi antara lain pembangunan 1.500 rumah, pengeboran sumur dan penyulingan air bersih, pembangunan rumah sakit Prince Naif serta dua klinik kesehatan di beberapa desa pesisir di Aceh.

Selain itu Kerajaan Arab Saudi juga memberikan bantuan dana untuk renovasi Masjid Baitul Rahman, sejumlah sarana di Banda Aceh, serta pembangunan dua panti yatim piatu dan pemberian sajadah serta Al Quran.
(http://www.antaranews.com/berita/430626/arab-saudi-tuntaskan-bantuan-kemanusiaan-di-aceh )

Berita Keempat :
Kerajaan Arab Saudi Tinjau 6 Proyek di Aceh
Kamis, 24 April 2014 08:40
BANDA ACEH - Wakil Menteri Dalam Negeri KerajaanArab Saudi, Abdulrahman Ar-Rabiian, Rabu (23/4) kemarin melakukan kunjungan kerja dengan meninjau enam lokasi proyek yang telah dibangun di Aceh. Proyek-proyek tersebut merupakan bantuan rakyat Arab Saudimelalui The Saudi Charity Campaign.
Enam proyek yang dikunjungi itu meliputi Orphan Center “Makkah Al-Mukarramah” di Lamnyong, Rumah Sakit  “Prince Nayef bin Abdul Aziz Syiah Kuala University Hospital”, Ma’had Khodimul Haramain As-Syarifain di Lampaseh Kota, Kompleks Perumahan Mireuk Lam Reudup, Kompleks Perumahan Siron, dan Asrama Mahasiswa Aceh Barat Daya (Abdya) di Desa Lamgapang, Ulee Kareng, Banda Aceh. (http://aceh.tribunnews.com/2014/04/24/kerajaan-arab-saudi-tinjau-6-proyek-di-aceh )

Berita Kelima :

"Pesantren Celala Dapat Bantuan 1,3 Milyar dari Arab Saudi"
in ACEH TENGAHINFO PEMDA ACEH TENGAH June 26, 2015 81 Views
TAKENGEN |LeuserAntara.com|
Pesantren Darul Ulum Kecamatan Celala bagaikan sedang “diuji” dengan mendapatkan kucuran dana dari Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia sebesar Rp. 1,3 Milyar. –  (http://leuserantara.com/pesantren-celala-dapat-bantuan-13-milyar-dari-arab-saudi/#sthash.qH91ZyB9.dpuf )

Berita Keenam :

"Bantuan BSM Saudi untuk Aceh Diserahkan dalam Kegelapan"
Jakarta - Bulan Sabit Merah (BSM) Arab Saudi memberikan batuan dana senilai Rp 15 miliar untuk peningkatan pelayanan kesehatan di Aceh. Tapi gara-gara listrik mati, bantuan itu diserahkan dalam kegelapan.Prosesi penyerahan bantuan itu dilakukan tepat saat listrik mati di Jawa-Bali, Kamis (18\/8\/2005). Mereka yang menyerahkan bantuan maupun yang menerima terpaksa hanya mengandalkan cahaya yang masuk dari kaca jendela. Sebagian kerai mesti dibuka.Bahkan para peserta merasa agak kesulitan untuk melakukan penekenan lembar serah terima bantuan tersebut. Untuk memperjelas lembar itu, para peserta harus mendekatkan mata mereka supaya tidak salah menandatangani namanya. Bantuan sebanyak Rp 15 miliar itu untuk membangun lima puskesmas di Aceh. \\\"Juga terdiri dari empat mobil puskesmas keliling, peralatan medis dan paket kesehatan,\\\" ujar kordinator kesehatan BSM Arab Saudi Ahmed Abdul Razzaq di sela-sela prosesi penyerahan bantuan kantor PMI Pusat Jl Gatot Soebroto Kav 96 Jakarta.

Berita Ketujuh:
"Arab Saudi Bantu Anak Yatim di Aceh"
BANDA ACEH | DiliputNews.com – Masyarakat Arab Saudi membantu anak yatim dan kaum dhuafa di Provinsi Aceh yang disalurkan melalui lembaga swadaya masyarakat, International Islamic Relief Organization (IIRO).
Pimpinan IIRO Cabang Aceh Hamdun Muhsin di Banda Aceh mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat Arab Saudi terhadap anak yatim dan kaum dhuafa di Provinsi Aceh.
“Untuk Aceh ada 1.000 paket bantuan berupa kebutuhan pokok. Sedangkan untuk seluruh Indonesia mencapai 6.500 paket,” kata Hamdun Muhsin, Senin 22 Juli 2013. (http://diliputnews.com/read/22358/arab-saudi-bantu-anak-yatim-di-aceh.html#sthash.V5mmT9R1.dpuf )

Berita Kedelapan :

"ANAK YATIM ACEH DAPAT HADIAH IPAD DARI RAJA ARAB SAUDI"
Selasa, 14 Oktober 2014 - 23:41 WIB | Berita | Dilihat: 4.566 kali
Sebanyak 105 orang anak yatim yang berasal dari Kabupaten Pidie, Pidie Jaya dan Aceh Utara tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar, Selasa (14/10/2014) usai melaksanakan Ibadah Haji atas undangan khusus Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz.
Mereka terlihat ceria telah tiba di negeri kelahirannya. Kegembiraan terus terlihat dari wajah anak-anak yatim ini ketika mereka berfoto dengan rekan-rekannya menggunakan iPad baru yang merupakan hadiah dari raja Arab Saudi. Bukan iPad saja, mereka pun diberi uang sebanyak Rp 16 juta.
Mereka adalah anak yatim berprestasi yang terpilih dari 2000 anak yatim yang selama ini mendapat bantuan beasiswa dari Raja Arab Saudi dalam program “Kafala Yatim” melalui Aliansi OKI di Banda Aceh.
Selama di Tanah Suci, anak-anak yatim yang terdiri 44 orang laki-laki dan 61 perempuan ini menginap di Istana Raja dan diperlakukan layaknya “Raja”, dengan pengawalan ketat polisi dan protokoler kerajaan Arab Saudi.
Seperti saat melempar jumrah, mereka langsung diantar menggunakan bus tidak seperti jamaah lainnya yang harus berjalan kaki. Sambutan hangat juga didapat dari masyarakat Saudi yang menunjukkan betapa mereka ingin memuliakan anak yatim. (http://menatapaceh.com/images/2014/10/14/2158-anak-yatim-aceh-dapat-hadiah-ipad-dari-raja-arab-saudi/ )

Berita Kesembilan :

"Arab Saudi Bantu Bangun Ponpes di Aceh Senilai Rp1,04 Triliun"
Senin, 12/12/2005 10:10
Banda Aceh, NU Online
Masyarakat Kerajaan Arab Saudi membantu membangun pondok pesantren terpadu untuk menampung lebih dari 2.000 anak yatim piatu korban musibah gempa dan dan tsunami di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dengan total bantuannya mencapai Rp1,04 triliun.
"Pembangunan pondok pesantren terpadu itu merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemerintah Kerajaan dan masyarakat Arab Saudi kepada masyarakat muslim di provinsi ini," kata  Sekretaris Jenderal  Rabithah Alam Islami Arab Saudi, Dr Abdullah bin Abdulah Muchsin Al Turki, di   Aceh Besar, Minggu.

Berita Kesepuluh:

"SAUDI LAGI…SAUDI LAGI…(bag.2)"
Bagi yang benci dengan Saudi harap gigit jari dulu…
Apalagi yang pernah ngomong: “Mana bantuan dari Saudi??? Mana kepedulian Saudi??? Mana sikap Saudi???”
Harap koreksi diri dulu…
1. Bantuan Saudi untuk GAZA/Palestina 1Milyar US Dollar = Rp.9,5 Triliun + Sumbangan Tiap Bulan 15 Juta Dolar = Rp.142,5 Milyar.
2. Bantuan Saudi untuk Korban Gempa Aceh 530 Juta Dollar = Rp. 5 Triliun 35 Milyar.
3. Bantuan Saudi untuk Muslim Rohingya 50 Juta Dollar = Rp. 475 Milyar
4. Bantuan Saudi untuk Suriah 32,5 juta Dollar (dalam sehari!) = Rp. 300 Milyar lebih.

Berita Kesebelas :

"Muspika Baitussalam Gelar Doa Bersama"
Sabtu, 17 Maret 2012 14:12


BANDA ACEH - Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Baitussalam, Aceh Besar, menggelar doa bersama masyarakat di masjid perumahan bantuan Saudi Charity Campaign (SCC) di Desa Mireuk Lamreudeup, Baitussalam, Jumat (16/3).( http://aceh.tribunnews.com/2012/03/17/muspika-baitussalam-gelar-doa-bersama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya yang sopan