Sabtu, 12 Desember 2015

Realita Maulid dan Hukum Perayaannya

BULAN PENUH TELUR
(Realita Maulid dan Hukum Perayaannya)

       Pembaca yang budiman, di daerah-daerah Sulawesi, memasuki bulan Rabi’ul Awal, apabila kita berjalan di pasar-pasar, maka kita akan melihat banyaknya telur yang dijual melebihi hari-hari pasar biasa. Tentunya kita sudah bisa menebak bahwa sebagian kaum muslimin akan merayakan maulid di bulan tersebut. Lalu bagaimana tinjauan syariat tentang hal tersebut? Apa defenisi maulid? Bagaimana sejarah munculnya maulid? Apa fatwa para ulama tentang perayaan maulid? Untuk mengetahui jawabannya, berikut kami akan uraikan secara singkat.
Maulid secara bahasa berarti tempat atau waktu dilahirkannya seseorang. Karenanya,  tempat maulid Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- adalah Mekkah. Sedangkan waktu maulid beliau adalah pada hari Senin bulan Rabi’ul Awwal pada tahun Gajah tahun 53 SH (Sebelum Hijriah) yang bertepatan dengan bulan April tahun 571 M.

Rabu, 04 November 2015

Melafazhkan Niat, Madzhab Syafi’iyyah?


Melafazhkan Niat, Madzhab Syafi’iyyah?
oleh : Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah –hafizhohulloh-
(Alumni Islamic University of Medinah, KSA)

Ada sebuah fenomena yang jarang mendapatkan sorotan oleh kebanyakan orang, karena ada beberapa sebab yang melatarbelakanginya, di antaranya adalah faktor taqlid, jahil terhadap agama, banyaknya orang yang melakukannya sehingga sudah menjadi sebuah adat yang mendarah-daging, sulit dihilangkan, kecuali jika Allah menghendakinya. Sehingga terkadang menjadi sebab perselisihan, perseteruan dan permusuhan di kalangan kaum muslimin sendiri. Di antara fenomena tersebut, tersebarnya kebiasaan “melafazhkan niat”  ketika  hendak melaksanakan ibadah, utamanya shalat.

w    Definisi Niat
Kalau kita membuka kitab-kitab kamus berbahasa arab, maka kita akan jumpai ulama bahasa akan memberikan definisi tertentu bagi niat.

Ibnu Manzhur -rahimahullah-  berkata, “Meniatkan sesuatu artinya memaksudkannya dan meyakininya. Sedang niat adalah arah yang dituju”. [Lihat dalam Lisan Al-Arab (15/347)]

Selasa, 03 November 2015

Adakah Jimat dalam Islam?



Adakah Jimat dalam Islam?
oleh : Ust. Abdullah Berau -hafizhahullah-

(Pengasuh dan Pengajar Masjid Ibnul Qoyyim Timika, Papua)

Jimat merupakan hal yang tidak asing lagi bagi kita, karena tersebar beragam jenisnya. Bahkan, jimat tersebut sudah menjadi “komoditi dagang” yang laris diperjualbelikan, berupa mantra-mantra, rajah-rajah, batu akik pelancar rezki, sabuk bertuah, liontin ajaib, kain dan semacamnya.

Kini benda-benda itu bukan lagi sekedar benda mati, tapi telah “naik kelas”, karena diyakini bisa memberikan perlindungan atau kekebalan, mendatangkan rezeki, ataukah pemikat lawan jenis. Namun yang jadi pertanyaan, bagaimana hal ini jika ditimbang oleh syari’at, adakah ia dalam islam?

Allah -Subhanahu wa Ta’ala- telah menyempurnakan agama ini sebagaimana yang Allah nyatakan dalam firman-Nya:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusenpurnakan bagi kalian agama kalian dan telah Kucukupkan nikmatKu kepada kalian dan telah Kurhidhoi Islam sebagai agama bagi kalian”. (QS. Al-Maidah: 3)

Senin, 02 November 2015

Poligami, Anugerah yang Terzholimi

Poligami, Anugerah yang Terzholimi

Agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam- telah disempurnakan oleh Allah -Subhanahu wa Ta'ala- sebagai rahmat bagi seluruh hamba-Nya,  sehingga agama ini tidak butuh tambahan, pengurangan dan otak-atik.
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”. (QS. Al-Ma`idah: 3)

Di antara rahmat Allah -Ta’ala- kepada hamba hamba-Nya, disyari’atkannya “poligami” (seorang laki laki memiliki lebih dari satu istri) berdasarkan dalil-dalil yang akan datang.

Minggu, 01 November 2015

Hukum Memakai Susuk pada Tubuh

Hukum Memakai Susuk pada Tubuh

Artikel kali ini akan menyajikan sebuah pertanyaan yang akan dijawab oleh Akhuna Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah -hafizhohulloh- tentang masalah "memakai susuk pada tubuh" dengan menggunakan sihir. Apakah pelakunya diampuni dan bagaimana cara melepaskannya.

Tanya : Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Akhi, ana (saya) mau nanya.. mudah-mudahan dijawab langsung oleh ustadz, karena ini sangat penting bagi ana atau mungkin ada orang lain yang senasib.
Tahun 1997, ana merantau ke jakarta. Disana, ana terjebak syirik, yakni dengan memasang susuk pada tubuh. Setelah itu, pada saat tidur, ana sering merasa diganggun oleh makhluk halus (mimpi buruk dan menyeramkan), malas beribadah dsb..
yang ana tanyakan:
1. Mungkinkah dosa ana diampuni, bagaimana cara ana bertobat?
2. Bila ana meninggal dunia sementara susuk yang ana pasang masih ada (berpengaruh), apakah kematian ana kafir?
3. Bolehkan ana minta tolong orang untuk ruqyah, atau mungkinkah susuk itu bisa hilang sendiri?
4. Sudah beberapa bulan ini ana mengikuti kajian salaf/salafy, apakah ana terkategori sebagai orang munafik, bila saat ini kadang-kadang masih menggunakan pakaian isbal (melewati kedua mata kaki), terutama bila di masyarakat umum. Soalnya, ana takut di kira orang alim, bila berpakaian diatas mata kaki sementara ana masih sangat awam. Ana sangat membutuhkan jawabannya. ana ingin meninggal dunia sebagai muslim. Jazakummullah Khairon wa barrokallahu fiik

Sabtu, 31 Oktober 2015

Metode Lurus dalam Mengingkari Pemerintah

Hasil gambar untuk amuk massa
Metode Lurus dalam Mengingkari Pemerintah
Oleh: Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir, Lc. -hafizhahullah-

Mengingkari kemungkaran adalah perkara syar’i lantarannya, kebaikan bisa nampak dan tersebar. Demikian pola kebatilan akan menipis, bahkan sirna. Menginkari Kemungkaran merupakan salah satu tugas termulia di sisi Allah -Azza wa Jalla-.

Mengingkari kemungkaran merupakan ciri hkas kaum mukminin. Allah ta’ala berfirman,
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma`ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan mereka ta`at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”. (QS. At-Taubah: 71)

Syaikh Abdus Salam bin Barjas Alu Abdil Karim -rahimahullah- berkata, “Sungguh Allah telah membedakan antara orang orang mukmindengan orang orang munafiq dengan amar ma’ruf (mencintai hal yang baik) dan nahi mungkar (mengingkari kemungkaran). Hal itu menunjukan ciri khas sifat sifat orang beriman adalah mereka melaksanakan hal itu.” [Lihat Mu’amalah Al-Hukkam (hal.35)]

Jumat, 30 Oktober 2015

Hanya Satu Kartu (Sebab Hamba Selamat dari Neraka)

Hanya Satu Kartu
(Sebab Hamba Selamat dari Neraka)
oleh : Ibnu Zain Al-Khoirid

Hari kiamat adalah hari yang amat mencengangkan, menakutkan, dan penuh kesusahan. Oleh karena itu, setiap hamba ketika berada pada hari itu dipadang mahsyar, mereka berdiri penuh kecemasan, sambil menunggu keputusan Sang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Allah Ta’ala berfirman,
وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin”.(QS.As-Sajdah: 12)

Kamis, 29 Oktober 2015

Syi'ah, Agama Sempalan yang Amat Berbahaya bagi Stabilitas Negeri (Sebab Keluarnya Fatwa MUI Jawa Barat)

Syi'ah, Agama Sempalan yang Amat Berbahaya 
bagi Stabilitas Negeri
oleh : Ustadz Abul Asybal, Lc. -hafizhohulloh-.

Jika kita mau sedikit membuka mata tentang ulah kaum Syi'ah sesat selama ini (yang berpusat di Iran), maka fakta-fakta miris dan menyedihkan akan tersaji di depan mata kalian. Lihatlah apa yang terjadi di Iran berupa pembantaian kaum Muslimin. Iran yang dahulu dihuni dan diperintah oleh kaum muslimin yang bukan Syiah (alias sunni), sejak revolusi Iran yang dikomandoi oleh Khomeni dengan mengatasnamakan sebagai "Revolusi Islam", ia bantai banyak dr ahlus sunnah (sunni) yang dianggapnya tidak mau patuh kepada ajaran Syi'ah sesat!!
"Revolusi Islam" yang diserukan oleh Khomeni saat itu, hanyalah sebuah jubah dan kedok yang digunakan oleh Syiah untuk menipu kaum muslimin, agar kaum muslimin di seluruh belahan dunia mau bersimpati dan mendukung Khomeni. Tujuannya, agar ia tidak dicela oleh siapapun!! Padahal itu hanya tipuan licik saja. Pemerintahan sebelumnya (rezim Pahlevi) jauh lebih baik bagi kaum sunni dibandingkan rezim Khomeni yang menekan dan ingin mematikan ahlussunnah di Iran.

Rabu, 28 Oktober 2015

Berjabat Tangan setelah Sholat

Hasil gambar untuk jabat tangan dalam islam
Berjabat Tangan setelah Sholat
oleh : Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc. -hafizhahullah-
(Alumni Islamic University of Medinah, KSA)

Mengucapkan salam dan berjabat tangan kepada sesama muslim saat berjumpa dan berpisah dengannya adalah perkara yang terpuji dan disukai dalam Islam. Dengan perbuatan ini, hati kaum Muslimin dapat saling bersatu dan berkasih sayang di antara mereka. Sunnah ini sudah lama diamalkan oleh para sahabat -radhiyallahu ‘anhum-.

Qotadah -rahimahullah- berkata, “Aku bertanya kepada Anas bin Malik -radhiyallahu ‘anhu-, “Apakah ada jabat tangan di kalangan sahabat Rasulullah -Shallallahu 'alaihi wa sallam-?” Anas berkata, “Ya, ada”.[HR. Al-Bukhoriy dalam Ash-Shohih (5908), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (2871), Ibnu Hibban (492), dan Al-Baihaqiy dalam Al-Kubra (13346)]

Selasa, 27 Oktober 2015

Dimanakah Allah?

Dimanakah Allah?
oleh : Ust. Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc. –hafizhohulloh-
(Alumni Islamic University of Medinah, KSA)
Ada sebuah topik permasalahan yang klasik, sering muncul di permukaan dan menjadi polemik di masyarakat, yaitu masalah Dimanakah Allah? Karena di sana banyak kita dapati di antara masyarakat yang menyimpang dalam aqidah (keyakinan) yang agung ini. Mereka menyalahi prinsip Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-, dan para shahabat -Ridhwanullah ‘alaihim ‘ajmain-, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik dalam perkara ini.

Kita mendapati di antara kaum muslimin di zaman ini, bermacam-macam keyakinannya atas pertanyaan “Dimanakah Allah?”. Di antaranya ada yang berkeyakinan bahwa Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berada di hati, bahwa Allah itu berada dimana-mana, bahwa Allah itu letaknya lebih dekat dari urat leher, bahwa Allah -Subhanahu wa Ta’ala- bersatu dengan hamba-Nya. 

Hukum Bangkai Laut

Hukum Bangkai Laut
Oleh: Ust. Abu Fa’izah Abdul Qadir, Lc. -hafizhohulloh-

Tenggelamnya Adam Air dan KM. Senopati banyak membawa hikmah, sekaligus banyak membawa korban, sehingga ikan di tempat kejadiannya kekenyangan menyantap bangkai manusia. Namun pada kesempatan ini, kami tidak akan membahas bangkai manusia, tapi yang akan dibahas adalah bangkai ikan yang terapung di atas permukaan laut, teradampar di daratan, dan lainnya.
Oleh karena itu, kami katakan, laut adalah salah satu nikmat terbesar bagi para hamba. Di dalamnya terdapat berbagai macam jenis ikan, bahan tambang, permata. Akan tetapi, sedikit orang diantara kita berusaha mengetahui hukum-hukum dan sunnah-sunnah Nabi -Shallallahu 'alaihi wa sallam- yang berkaitan dengan laut.
Lain halnya dengan para sahabat yang merupakan panutan kita. Abu Hurairah bercerita, beliau berkata,

Senin, 19 Oktober 2015

Mewaspadai Gerakan Halus Sekte Syi'ah dalam Menyesatkan Masyarakat Indonesia ke dalam Kubang Kekafiran dan Kemunafikan

Hasil gambar untuk bendera iran
Mewaspadai Gerakan Halus Sekte Syi'ah
dalam Menyesatkan Masyarakat Indonesia
ke dalam Kubang Kekafiran dan Kemunafikan

Tragedi Suriah menjadi cermin yang amat gamblang bagi kita dalam menggambarkan berbagai peristiwa berdarah dalam rangka membantai kaum sunni (ahlus sunnah wal jama'ah). Di dalamnya, kaum Syia'ah internasioanl mengambil andil dalam menyalakan api peperangan. Tak heran bila kaum Syi'ah di Iran pada hari ini mengirimkan bala tentaranya ke Suriah untuk membantu kaum Syi'ah pimpinan Basyar Asad –qootalahullahu qotla Aadin wa Tsamud-, seorang penjahat perang yang telah membantai ribuan ahlussunnah di Suriah.

Tragedi Suriah merupakan lampu merah bagi rakyat Indonesia bahwa kapan saja Syi'ah kuat, maka tunggulah pembantaian!! Karena sudah menjadi bagian dari agama mereka bahwa kaum sunni (ahlussunnah) adalah musuh yang harus diperangi dan ditindas, sebagaimana yang telah lama terjadi pada ahlussunnah yang dibantai dan ditindas di Iran, pusat ajaran sesat Syi'ah.

Di bawah ini, kami akan turunkan sebuah maklumat dan informasi agar kita waspada dengan gerakan Syi'ah di Indonesia, sehingga kita dapat membendungnya. Maklumat dan info ini kami petikkan dari :

Kul- tWit Dari Ust. DR.H. Haikal, Peneliti MIUMI PUSAT

Senin, 05 Oktober 2015

Mengenang Pahitnya Kejahatan PKI kepada Kaum Muslimin

Mengenang Pahitnya Kejahatan PKI kepada Kaum Muslimin
(Upaya Meluruskan Pembelokan Fakta dan Sejarah Komunis yang Kelam)
Dekade terakhir ini, sejak lengsernya Bapak Presiden Soeharto selaku pemimpin negara, maka sebagian pihak berusaha memanfaatkan momen ini untuk membelokkan fakta dan sejarah PKI (Partai Komunis Indonesia), sehingga seakan-akan PKI tidak pernah melakukan tindak kejahatan dan kebrutalan serta permusuhan kepada umat Islam. 

Di sisi lain , agar mereka (PKI) bersih dari tuduhan dan kenyataan pahit tersebut, pada hari-hari belakangan ini, para pencinta dan pembela PKI berusaha keras mencari kambing hitam yang harus siap disalahkan dan dihakimi. 

Siapa lagi yang dijadikan sebagai korban tuduhan alias kambing hitam, kalau bukan Pak Harto dan TNI (khususnya, AD). Sebagian media pemburu dolar, menggambarkan bahwa peristiwa PKI adalah manuver dan makar yang dilakukan oleh TNI. Subhanalloh, ini adalah kedustaan yang dihembuskan oleh kaum kafir PKI yang anti Islam!!

Namun satu hal yg disyukuri, saksi hidup sebagai pelaku sejarah masih hidup dan telah menggoreskan pena tentang kejahatan PKI waktu itu.

Salah satu goresan pena yang mengabadikan kejahatan PKI, artikel berikut, agar menjadi saksi sejarah akan busuknya makar kaum PKI kafir!!

Berikut kisah jahat mereka:

Minggu, 04 Oktober 2015

Apa Hukum Asuransi ?

oleh : Ustadz Abul Asybal, Lc. -hafizohulloh-
Bismillah, bagaimana hukumnya asuransi menurut syariat islam? Kalau seandainya haram, apakah uang yg keluar dr asuransi kematian boleh digunakan atau tidak?

Jawab :
a. Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis, dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu, sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.

Rabu, 30 September 2015

Belas Kasih Para Pelayan Haji di Negeri Saudi

Mungkin selama ini, anda banyak termakan berita provokatif dan merusak tentang Arab Saudi melalui media-media Syi'ah dan segolongannya. Sering kali digambarkan Saudi itu bengis, menakutkan dan tidak berperikemanusiaan.

Berita-berita semacam ini dari era ke era sering ditampilkan oleh sebagian pihak untuk menjelek-jelekkan saudi di mata dunia. Setiap ada peristiwa dan momen yang dapat menjadi bahan dalam menjatuhkan pamor Saudi, maka kaum pembenci ini serta-merta membuat berita dan laporan provokatif dan rada dusta, misalnya : ada TKI yang dirajam. Dengan momen ini mereka buat judul berita di koran, majalah, dan TV yang sifatnya mendiskreditkan Negara Tauhid 'Saudi Arabiah', misalnya dibuatkan judul: "Pemerintah Saudi Kejam", "Diskriminasi  dalam Kerajaan Saudi," "Pemerintah Saudi kurang Menghormati Hak Negara lain,"

Para wartawan perusak itu hanya melihat kulit luar bahwa TKI tsb dirajam, tanpa mau melihat apa sebab ia dirajam, atau dipotong tangannya? Mereka tidak melihat bahwa kalau dibiarkan kerusakan apa yang timbul. Mereka juga pura-pura buta akan kedudukan rajam bagi pezina muhshon atau potong tangan bagi pencuri merupakan syariat yang tak boleh digugat!!

Hukum Menutup Wajah dengan Cadar atau yang Lainnya dalam Sholat


Assalaamu'alaikum. Afwan ana kan baru belajar pake cadar, bagaimana hukum cadar di saat sholat di tempat yg terbuka/ tempat umum haruskah dibuka atau bagaimana ?sukron.

Jawab :
Wa alaikumus salam wa rohmatullohi wa barokatuh.
1/ Wajib bagi seorang wanita menutupi wajahnya dengan cadar atau yang lainnya, bila di sekitarnya ada kaum pria ajnabi (asing) yang bukan mahramnya, walaupun ia berada dalam sholat.
2/ Adapun apabila tidak ada pria ajnabi, maka sunnahnya seorang wanita tidak menutupi wajahnya dalam sholat.
Demikian fatwa Syaikh Ibnu Baaz -rahimahullah- yang tercantum dalam "Fatawa Nurun alad Darbi" (7/285)

Senin, 28 September 2015

Teguran Keras buat Iran (yang Selama ini Suka Menyudutkan Arab Saudi), dengan Jatuhnya Sebuah Crane di Teheran

ايران2
Teguran Keras buat Iran (yang Selama ini Suka Menyudutkan Arab Saudi), 
dengan Jatuhnya Sebuah Crane di Teheran 

oleh : Ust. Abul Asybal, Lc. -hafizohulloh-
Sebuah situs Arab bernama "Radar Al-Ikhbari", tertanggal 27 September 2015 M, telah melansir sebuah peristiwa besar yang menelan korban harta dan nyawa di Teheran.
Peristiwa itu berupa jatuhnya sebuah crane besar berbobot 25 ton di Ibu Kota Iran, Teheran. Tampak sebuah crane besar membentang di jalan dan menimpa para pengendara yang sedang lewat di sebuah jalan di Kota Teheran, Iran. Pada peristiwa itu, telah jatuh korban nyawa dan luka-luka.
Ini merupakan sebuah musibah yang Allah turunkan untuk menegur kaum Syi'ah-Iran yang selama ini berusaha menjatuhkan citra Saudi di mata dunia.
Salah satu situs portal Arab "Al-Manatiq" menjadikan berita "Jatuhnya Crane di Teheran" sebagai berita utama, sehari pasca jatuhnya crane (alat derek) tersebut di Jalan Niyabish, Teheran, Iran.
Situs portal ini mengabarkan bahwa saat itu arus para pengendara sedang berjalan dari arah timur menuju barat. Menurutnya, crane (derek) itu jatuh disebabkan karena tidak adanya perhatian para operator crane dalam menjaga keselamatan alat itu.
Al-Manatiq menegaskan bahwa sekalipun peristiwa itu muncul dr kelalaian para kontraktor atau perusahaan pemilik crane itu tidak peduli dengan keselamatan warga dan alat yang mereka operasikan, namun rezim Iran sama sekali tidak berusaha meneliti peristiwa itu ataukah mengusut perusahaan yang terkait, sebab mereka sekarang ini berusaha menutupi peristiwa dan tidak menyebarkannya di berbagai media resmi. Malu deh kepada Saudi yang baru-baru ini dipermalukan oleh Iran. al-jaza' min jinsil amal (balasan tergantung laku seseorang)

3.000 Pekerja di Masjidil Haram Mampu Menyingkirkan Sampah 40 Ton dalam 5 Menit

الرئاسة تعلن عن موعد صلاة الخسوف
oleh : Ust. Abul Asybal, Lc.
Agar anda dapat merasakan jerih payah dan tugas berat yang diusung oleh negara Saudi dalam memperhatikan dan menjaga Masjidil Haram, maka ada baiknya kami turunkan sebuah artikel ringan dari situs resmi Masjidil Haram (http://www.gph.gov.sa/index.cfm?do=cms.conarticle&contentid=6554&categoryid=10 ).
Saudi dalam hal ini mempekerjakan ribuan pekerja, tanpa meminta bantuan kepada siapapun. Semua dalam tanggungan negara Saudi.

Dengan manajemen yang mantap dan solid, pelayanan jamaah haji dan umroh berjalan dengan lancar. Berikut gambaran manajemen Masjid Haram Bagian Kebersihan dr situs resmi Masjidil Haram:

Jumat, 25 September 2015

Tragedi Mina 2015 Sebuah Makar Busuk Kaum Syi'ah-Iran

Hasil gambar untuk Mina, saudi wiki

(Peristiwa Mina 2015 dari Penuturan Mantan Diplomat Syi'ah-Iran)

oleh : Ustadz Abul Asybal, Lc. -hafizohulloh-
Insiden Mina 2015 yang mengakibatkan jatuhnya lebih dari 700 jamaah haji mengundang keprihatinan banyak pihak. Banyak pihak yang bersedih sembari meminta pemerintah Arab Saudi untuk segera mengusut tuntas tragedi ini.

Namun, ketika banyak negara memberikan belasungkawa atas musibah ini, kecaman membabi-buta datang dari negara pengusung akidah syiah, Iran. Melalui pemimpin tertingginya, Ali Khamenei, Iran mengeluarkan pernyataan bernada sinis dan tendensius, menyerang pemerintah Saudi.

Akan tetapi sebuah laporan mengejutkan datang dari mantan diplomat Iran, beberapa hari sebelum insiden Mina terjadi. Laporan tersebut dimuat oleh situs berita kolalwatn.net pada 22 September 2015 atau bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1436 H dan dikutip gemaislam.com, Jumat (25/9).

Berikut laporannya:

Senin, 21 September 2015

Cara Syar'i dalam Menyembelih Hewan

Hasil gambar untuk bulu domba
Cara Syar'i dalam Menyembelih Hewan
Kali ini, kami akan menyuguhkan kepada para pembaca tentang tata cara penyembelihan hewan (baik berupa hewan qurban atau selainnya), karena sebentar lagi kita akan menyembelih hewan qurban.

Di bawah ini, kami akan menampilkan sebuah artikel seputar penyembelihan yang diajarkan oleh Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-, bukan berdasarkan adat-istiadat. Semoga risalah ringkas ini menjadi bekal memadai dalam menunaikan qurban sesuai sunnah Rasul -Shallallahu alaihi wa sallam-.

Adapun tata caranya menurut sunnah Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-, berikut ini kami paparkan secara ringkas:

1. Hendaknya yang menyembelih adalah pemilik qurban sendiri, jika dia mampu.
Jika tidak mampu, maka ia bisa mewakilkannya kepada orang lain. Namun dianjurkan pemilik qurban ikut menyaksikan penyembelihan qurbannya.