...............................................................................................................
[Serial Fatwa Ulama Islam : 02]
Sebagian orang kadang iseng dan suka mengolok-olok wanita
muslimah yg menjulurkan jilbabnya dari kepala sampai ujung kaki. ًWanita-wanita yang bercadar di zaman ini sering menjadi bahan ejekan dan olokan, misalnya saja digelari dg "ninja", atau "kemah berjalan"
Apa hukumnya?
Berikut kita simak seorang penanya pernah menyampaikan pertanyaan kpd Ulama
Al-Lajnah Ad-Daimah:
س2: ما هو حكم من يستهزئ بمن ترتدي الحجاب الشرعي، ويصفها: بأنها عفريتة أو أنها خيمة متحركة، وغير ذلك من ألفاظ
الاستهزاء؟
"Apa hukum orang yang menghina seorang
wanita yang memakai penutup aurat yang sesuai dengan ajaran Islam (jilbab), dan
mengatakannya bahwa wanita tersebut adalah jin Ifrit atau kemah
bergerak, dan perkataan-perkataan hinaan lainnya?"
ج2: من يستهزئ بالمسلمة أو المسلم من أجل تمسكه بالشريعة الإسلامية فهو
كافر، سواء كان ذلك في احتجاب المسلمة احتجابا شرعيا أم في غيره؛ لما رواه عبد
الله بن عمر رضي الله عنهما قال: « قال رجل في غزوة تبوك في مجلس: ما رأيت مثل
قرائنا هؤلاء أرغب بطونا، ولا أكذب ألسنا، ولا أجبن عند اللقاء، فقال رجل: كذبت
ولكنك منافق، لأخبرن رسول الله صلى الله عليه وسلم، فبلغ ذلك رسول الله صلى الله
عليه وسلم ونزل القرآن، فقال عبد الله بن عمر : وأنا رأيته متعلقا بحقب ناقة رسول
الله صلى الله عليه وسلم تنكبه الحجارة وهو يقول: يا رسول الله، إنما كنا نخوض
ونلعب، ورسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: { أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ
كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ } (1) { لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ
إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً
بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ } (2) » فجعل استهزاءه بالمؤمنين استهزاء بالله
وآياته ورسوله.
وبالله التوفيق. وصلى الله على نبينا محمد، وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو ... عضو ... نائب رئيس اللجنة ... الرئيس
عبد الله بن قعود ... عبد الله بن غديان ... عبد الرزاق عفيفي ... عبد
العزيز بن عبد الله بن باز
((فتاوى اللجنة الدائمة(32)جزءا - (2 / 24) ))
"Orang
yang menghina seorang Muslimah atau seorang Muslim karena ia berpegang teguh
dengan syariat Islam, maka ia dihukumi kafir, baik penghinaan tersebut terhadap
seorang wanita yang menutup aurat sesuai dengan ajaran Islam maupun dalam
masalah lainnya, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin
Umar Radhiyallahu `Anhuma, ia berkata:
"Ada seorang laki-laki berkata ketika perang Tabuk dalam sebuah majelis: "Aku tidak melihat seperti para qurra' (para pembaca Al-Quran) ini yang paling tamak dalam mengisi perutnya, dan yang paling pendusta lisannya, serta yang paling penakut ketika berperang". Lantas ada seseorang berkata: "Kamu telah berdusta bahkan kamu adalah Munafiq. Sungguh akan aku beritahukan hal ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam". Akhirnya berita tersebut sampai kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan ayat Al-Quran turun.
"Ada seorang laki-laki berkata ketika perang Tabuk dalam sebuah majelis: "Aku tidak melihat seperti para qurra' (para pembaca Al-Quran) ini yang paling tamak dalam mengisi perutnya, dan yang paling pendusta lisannya, serta yang paling penakut ketika berperang". Lantas ada seseorang berkata: "Kamu telah berdusta bahkan kamu adalah Munafiq. Sungguh akan aku beritahukan hal ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam". Akhirnya berita tersebut sampai kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan ayat Al-Quran turun.
Kemudian Abdullah
bin Umar berkata : "Aku melihatnya bergantung di boncengan unta Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, terseret di bebatuan (batu mengenai dan
melukainya), dan ia berkata: "Wahai Rasulullah sesungguhnya kami sekedar
bercanda dan bermain-main saja".
Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda (dengan firman Allah, yang maknanya): "Apakah terhadap
Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" (65) Tidak usah kamu minta
maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan
daripadamu (lantaran mereka bertaubat), niscaya Kami akan mengazab golongan
(yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.
Beliau menjadikan
hinaannya terhadap kaum Mukminin merupakan hinaan terhadap Allah,
ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya.
Wabillahittaufiq, wa
Shallallahu `Ala
Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam."
Al-Lajnah Ad-Da'imah (Komite
Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa):
* Ketua : Syaikh Abdul Aziz
bin Baaz
* Wakil Ketua : Syaikh Abdur
Rozzaq Afifi.
* Anggota : Syaikh Abdullah
bin Ghudayyan dan Syaikh Abdullah bin Qu'ud.
Sumber Fatwa :
Fatawa Al-Lajnah Ad-Da'imah (2/24-25)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya yang sopan