oleh : Ustadz ABul Asybal, Lc. (Lulusan Medinah, KSA)
Bongkahan
permata berharga kini benar-benar menghentakkan dunia. Nyaris setiap manusia
telah mendengarkan berita, kisah dan fakta seputar batu bongkahan. Benar-benar
bongkahan telah menarik banyak kalangan di Nusantara dan mancanegara.
Serpihan-serpihan
berita para pencinta batu bongkahan telah mewarnai kehidupan manusia. Hampir
semua halaman media nasional membahas urusan yang satu ini. Begitulah ibarat
mereka laksana orang yang jatuh cinta.
Kesibukan
manusia dengan batu bongkahan telah menyita dan pikiran mereka sampai
diberitakan bahwa di Yogyakarta diadakan pameran di Geleri Mall Yogyakarta . Di Jakarta, Pasar Rawa Bening,
Jatinegara, mereka tak kalah hebatnya sampai mereka membuat pasar batu akik
yang menyebabkan macetnya lalu lintas.
Jatuh cinta dan
gemar dengan batu akik membuat sebagian orang rela melintasi lautan dan
jalan-jalan terjal di tebing-tebing pegunungan yang amat berbahaya.
Sikap gila
dalam mencintai batu seperti ini merupakan pemborosan dan menggunakan harta dalam
perkara yg kurang bermanfaat serta menyita waktu dalam hal itu.
Allah -Tabaroka
wa Ta'ala- berfirman,
يَا بَنِي آدَمَ
خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
[الأعراف : 31]
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS.
Al-A'roof : 31)
Ulama
Tafsir Timur Tengah, Syekh Ibnu Nashir As-Sa'diy
-rahimahullah- berkata,
والإسراف إما أن
يكون بالزيادة على القدر الكافي والشره في المأكولات الذي يضر بالجسم، وإما أن
يكون بزيادة الترفه والتنوق في المآكل والمشارب واللباس، وإما بتجاوز الحلال إلى
الحرام.
{ إِنَّهُ لا
يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ } فإن السرف يبغضه اللّه، ويضر بدن الإنسان ومعيشته، حتى
إنه ربما أدت به الحال إلى أن يعجز عما يجب عليه من النفقات، ففي هذه الآية
الكريمة الأمر بتناول الأكل والشرب، والنهي عن تركهما، وعن الإسراف فيهما.( تفسير
السعدي - (1 / 287))
"Pemborosan (berlebih-lebihan), entah dengan cara melebihi
kadar yang cukup dan rakus terhadap berbagai macam makanan yg akan membahayakan
tubuh; atau entah dengan cara berlebihan dalam hal mengambil dan memilih jenis
makanan, minuman dan pakaian; atau entah dengan cara melampaui batas halal
menuju kepada yg haram. "Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan," Karena pemborosan (berlebih-lebihan) dibenci oleh
Allah, serta membahayakan badan manusia dan penghidupannya, sampai terkadang kondisi
(akibat sikap boros) menyebabkan seseorg tak mampu melaksanakan kewajiban
memberi nafkah (kepada keluarganya). Jadi, di dalam ayat yg mulia ini, ada
perintah untuk mengambil makan dan minum dan larangan dr meninggalkannya serta
sikap boros (berlebih-lebihan) pada keduanya." [Baca: Taisir
Al-Karim Ar-Rohman fi Tafsir Al-Kalam Al-Mannan, (hlm. 287), cet. Mu'assasah
Ar-Risalah]
Jika hubungkan
ayat ini dengan urusan batu dan realita manusia pada hari ini dalam mengejar
dan mengoleksi batu bongkahan yg akan mereka jadikan sebagai permata dan
cincin, maka bisa dipastikan bahwa mereka telah sampai pada taraf pemborosan.
Sebab, mereka hakikatnya hanya butuh satu permata, tapi dg gilanya mereka
mengumpulkan puluhan, bahkan ada yang sampai ratusan batu. Mestinya, mereka
hanya mencukupkan diri batu dengan yang berharga sedang, tapi mereka rela
merogoh kocek mereka sampai puluhan juta, ratusan juta, bahkan miliaran!!
Padahal jika
sekiranya mereka infakkan dan sedekahkan di jalan Allah bagi para fakir-miskin,
janda2, dan org lemah, maka pasti amat berguna. Andaikata mereka membangun
masjid dengan dana tsb, maka pasti banyak masjid yg terbangun. Tapi demikianlah
setan menghiasi sikap boros sebagai suatu kesenangan yang mereka anggap biasa2
saja. Mereka kira bahwa hal tak akan dihisab di akhirat!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong komentarnya yang sopan